Selasa, 20 September 2016

Inilah Alasannya Kenapa Islam Melarang Pacaran

Kenapa Islam Melarang Pacaran?

Assalamualaikum wr.wb.

2013 memasuki akhir tahun masehi. Dunia semakin canggih, teknologi semakin tinggi dan bervariasi, begitupun peradaban dan budaya sudah semakin berubah seiring globalisasi.

Saya ingin membahas judul diatas dari sisi yang enteng. Kenapa Islam melarang pacaran ?







Pertama-tama mari kita lihat dari sisi logis aja yang real, jangan dulu liat dari sisi yang lebih jauh seperti hadist-hadist dan lain-lain. Karena kita kalo Iman nya belum bagus, rada susah memahami dan menerima makna dari hadist itu.

Baik, sekarang kita lihat dari sisi logis dulu. Mulai dari keinginan kita untuk punya pacar. Kenapa anda ingin pacaran ? Saya yakin, tahun 2013 orang-orang pengen punya pacar kebanyakan nya karena GENGSI ! Karena diledek jomblo lah, heran saya mereka yang ngehina begitu apa ya sebenernya yang mereka cari. Mereka anggap punya pacar yang BELUM TENTU JODOH itu suatu kebanggaan, dan mereka ngabis-ngabisin uang dengan yang belum tentu jodohnya itu dengan bangga. Mikir nya gimana gitu, harusnya kan rugi, kita buang2 duit sama yang belum tentu jadi pasangan hidup kita.

Mending pake sedekah, udah jelas balasannya. Kembali ke bahasan, sebenernya apa sih ? apa ? yang buat kita INGIN punya pacar, jatuh cinta ? Yakin gara-gara cinta ? Terus kenapa harus selalu memiliki ? Ingat ya, cinta itu beda dengan nafsu, kalo kita bener-bener cinta, TANPA DIA HARUS JADI PACAR KITA PUN GA MASALAH ! Beda dengan nafsu, yang selalu INGIN harus memiliki, dia milik saya, ga boleh ada yang sms/ chat sama dia. Dan coba rasa-rasakan sendiri kesiksa ga hidup kaya gitu ?  Disiksa perasaan sendiri. Itulah menipu nya nafsu disitu, dan nafsu itu kendaraan nya setan.

Makannya jangan suka bawa-bawa nama CINTA, kalo belum ngerti, Jangan suka lebay, ngerayu-rayu atau kalo bahasa sekarang nya 'nyekill' Mau apa  hah ? masa laki-laki lebay kaya gitu, dimana kelaki-lakian mu ?!? Terus sekarang anda teriak gini "Tapi kan harus ada usaha buat dapet jodoh.." Sekarang saya tanya balik.. "Yang ngatur jodoh siapa ? Yang memiliki lahir bathin wanita yang anda cintai siapa ? Gini aja logikanya, ada anak kecil pengen jajan permen, minta duit nya ke siapa ? Pasti ke ibu nya YANG MEMILIKI uang itu agar bisa beli permen.

Jadi, jangan suka salah kaprah ya kita itu, nyekill itu sama sekali bukan usaha, karena hati orang itu Allah yang nguasai, mau segimana kita nyekill, kalo Allah ga izinkan buat tertarik ke kita ga akan jadi, itulah mengapa sekarang banyak JOMBLO NGENES. Karena memang salah mereka." Anda nanya lagi  "Jadi usaha nya harus kaya gimana ?"  "Ya harus usaha kaya anak kecil tadi, usaha lah untuk taqarub/ mendekati pemiliknya siapa lagi kalau ALLAH SWT.

Ibadah yang bagus,sedekah yang prima, tahajud. Sambil minta ke Allah,dan berserah diri maksudnya berserah diri itu serahkan ke Allah, ada rasa dihati terserah Allah mau ngasihnya kapan, karena ga mungkin Allah meleset, masa Allah meleset. Pasti pas timing nya,dan Ga usah tegang/cemas Allah bakal ngasih jodoh atau engga, Pasti dikasih ! Karena dalam Al-qur'an juga dijelaskan, Allah sudah nyiptakan manusia LENGKAP, dengan rezekinya, dan pasangan nya. Ga mungkin Allah bohong.

Dan apa anda pikir yang pacaran merek bahagia ? Engga, pasti banyak tegang,cemas, takut, cemburu. Takut marah ga dibales sms, cemas takut kita ga menarik lagi wah ga ada bahagianya, ada juga sedikit dan saya yakin itu bukan bahagia, karena kalo bahagia itu hati yang rasain.

Itu cuma seneng dan nafsu yang rasain dan NIPU ! Itulah para pembaca mengapa Islam tidak mengenal pacaran, karena memang ga ada manfaatnya. Yang jelas mah nambah dosa, nambah sengsara. Udah lah da ga akan kemana-mana atuh jodoh mah, fokus aja dekati Allah yang genggam langit&bumi, yg genggam semua mahkluk, dan masih banyak hal-hal yang lebih bermanfaat untuk dilakukan daripada sekedar sms-an,telepon2an,nonton,makan, ga rame masa muda dihabisin sama kaya begituan. Gunakan masa muda mu, cari ilmu yang banyak, lakukan hal2 yang bermanfaat untuk lingkungan&sesama manusia. Lebih kerasa bermakna, dan bahagia jamin. Terimakasih


*) Al Qur’an

1. Al-Ahzab ayat 53:
“Dan jika kalian (para shahabat) meminta suatu hajat (kebutuhan) kepada mereka (istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka mintalah dari balik hijab. Hal itu lebih bersih (suci) bagi kalbu kalian dan kalbu mereka.”

2. Al-Isra`: 32
“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.”

3. An-Nur ayat 30:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih
suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”

4. An-Nur ayat 31:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung

5. Al-Ahzab: 32
“Maka janganlah kalian (para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) berbicara dengan suara yang lembut, sehingga lelaki yang memiliki penyakit dalam kalbunya menjadi tergoda dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf (baik).”

6. Al Ahzab : 53.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya) tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.”


*) Hadist


1. “Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (indah memesona), dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kalian sebagai khalifah (penghuni) di atasnya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerhatikan amalan kalian. Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan wanita, karena sesungguhnya awal fitnah (kehancuran) Bani Israil dari kaum wanita.” (HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)

2. “Tidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya terhadap kaum lelaki dari fitnah (godaan) wanita.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma)

3. “Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita.” Seorang lelaki dari kalangan Anshar berkata: “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat suami? ” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mereka adalah kebinasaan.” (Muttafaq ‘alaih, dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu)

4. “Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali bersama mahram.” (Muttafaq ‘alaih, dari Ibnu‘Abbas.R.A)
5. “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena setan akan menyertai keduanya.” (HR. Ahmad)

6. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:“Telah ditulis bagi setiap Bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah(lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluan lah yang membenarkan atau mendustakan.”

7. “Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik dari menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 226)
8. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Tidak. Demi Allah, tidak pernah sama sekali tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyentuh tangan wanita (selain mahramnya), melainkan beliau membai’at mereka dengan ucapan (tanpa jabat tangan).” (HR. Muslim)

9. Dalam Shahih Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja)? Maka beliau bersabda: ‘Palingkan pandanganmu’.”

10. ” Janganlah kalian masuk ke tempat wanita. ‘Lalu seseorang dari kaum Anshar berkata : “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu mengenai ipar?’. Beliau menjawab, “Ipar itu maut (menyendiri dengannya bagaikan bertemu dengan kematian)”. (Hadits Riwayat Muttafaqun ‘alaih)

11. Ath-Thabrany mentakhrij sebuah hadits. “Janganlah kamu sekalian berkhalwat dengan wanita. Demi diriku yang ada dalam kekuasaan-Nya, tidaklah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita melainkan syetan akan masuk di antara keduanya. Lebih baik seorang laki-laki berdekatan dengan babi yang berlumuran tanah liat atau lumpur daripada dia mendekatkan bahunya ke bahu wanita yang tidak halal baginya”.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Inilah Alasannya Kenapa Islam Melarang Pacaran

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar