Siapa
sih yang ngak ingin berpenampilan menarik? Dalam kehidupan bersosial,
malu rasanya jika dalam berpenampilan saja tidak rapi dan kumuh
sedangkan orang lain tampak begitu baik dan rapi. Nah, Islam pun
mengajarkan loh cara berpenampilan yang menarik.
Hal ini bertujuan agar kamu dapat menjaga penampilan sebaik mungkin. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah pun pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu indah dan sangat menyukai keindahan”. Untuk itu, jika kamu akan pergi ke masjid atau menghadiri acara.
Disunnahkan untuk bercermin dan berias diri sesuai dengan adab dan batasan-batasan tertentu. Seperti apakah adab berias dan doa bercermin yang diajarkan dalam Islam itu? Mari disimak ya.
Hal ini bertujuan agar kamu dapat menjaga penampilan sebaik mungkin. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah pun pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu indah dan sangat menyukai keindahan”. Untuk itu, jika kamu akan pergi ke masjid atau menghadiri acara.
Disunnahkan untuk bercermin dan berias diri sesuai dengan adab dan batasan-batasan tertentu. Seperti apakah adab berias dan doa bercermin yang diajarkan dalam Islam itu? Mari disimak ya.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
Imam Nawawi rahimahullah mencantumkannya
dalam Al-Adzkar dengan judul, "Bab: Apa yang dibaca saat bercermin",
Kami riwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni, dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (Hadits ini juga diriwayatkan Abu al-Syaikh Al-Ashbahani dalam Akhlak al-Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari hadits Aisyah Radhiyallahu 'Anha dengan isnad yang dha'if jiddan oleh Al-Albani).
Ibnu Taimiyah rahimahullah juga
mencantumkan riwayat tersebut dalam kitab dzikirnya yang terkenal,
"al-Kalim al-Thayyib", tapi didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dan
beberapa ulama lainnya.
Syaikh
Al-Al-Bani mengomentari tentang hadits Ali yang disebutkan Imam Nawawi
di atas yang dikeluarkan Ibnu Sunni dalam amal al-Yaum wa al-Lailah no.
160, "Aku (Syaikh al-Albani): 'Dan hadits ini sanadnya dhaif jiddan'."
Beliau rahimahullah
juga mengomentari pencantuman penyebutan hadits di atas sebagai bacaan
saat bercermin dalam Irwa' al-Ghalil: Semua jalurnya adalah lemah, yang
tidak mungkin sebagian jalur-jalur ini menguatkan sebagiannya yang lain
karena kedhaifannya yang sangat sebagaimana yang aku teliti. Oleh karena
itu, tidak sah berdalil dengan hadits tersebut atas disyariatkannya
membaca doa ini saat bercermin sebagaimana yang dilakukan oleh pengarang
rahimahullah Ta'ala.
Dan
terdapat kalimat doa serupa yang shahih, namun konteksnya datang secara
mutlak (global) tanpa terikat dengan saat bercermin. Yaitu hadits
Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
(HR. Ahmad IV/68, 155 dengan isnad shahih. Al-Haitsami berkata dalam
Al-Majma', bahwa hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad dan
perawi-perawinya adalah perawi-perawi yang shahih. Dinukil dari komentar
Syaikh al-Albani dalam al-Irwa'.)
Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berdoa:
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Irwa')
Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, berbunyi:
اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
(HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 964, Abu Ya'la al-Mushili dalam
Musnadnya no. 4944. Dan Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa' al-Ghalil
no. 74. Terdapat tambahan dalam riwayat Ibnu Mardawaih:
وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ
". . dan Haramkan wajahku tersentuh neraka."
Doa Khusus Bercermin Lainnya
Diriwayatkan al-Thabrani dalam al-Ausath, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, berkata: adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي فَعَدَّلَهُ ، وَصَوَّرَ صُوْرَةَ وَجْهِي فَحَسَّنَهَا ، وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
"Segala
puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindahnya,
memuliakan rupaku lalu membaguskannya dan yang telah menjadikan aku
termasuk orang Islam." (diriwayatkan juga oleh Ibnu Sunni, namun
didhaifkan oleh al-Albani dalam al-Irwa' dan dalam Shahih wa Dhaif
al-Jami' al-Shaghir, no. 9936) Sehingga tidak bisa dijadikan
sebagai sandaran dalam menetapkan doa khusus di atas saat bercermin.
Kesimpulan
Bahwa
doa masyhur di atas yang dibaca saat bercermin, baik ketika menyisir
rambut, merapikan wajah, melihat postur tubuh padanya atau yang lainnya,
adalah tidak memiliki landasan hadits shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Sehingga menghusukan doa tersebut saat bercermin saja adalah tidak
dibenarkan. Terdapat doa yang mirip dengan doa di atas yang bersifat
umum, tanpa diikat dengan sebab bercermin. Maka siapa yang ingin
membacanya karena mengharapkan agar dibimbing oleh Allah untuk berakhlak
yang mulia, itu disyariatkan, baik saat di depan cermin, saat merenung,
saat berjalan, saat berbincang dengan yang lainnya. Wallahu Ta'ala
a'lam.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/06/07/15178/adakah-doa-khusus-saat-bercermin/#sthash.Zlj68A8k.dpuf
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
Imam Nawawi rahimahullah mencantumkannya
dalam Al-Adzkar dengan judul, "Bab: Apa yang dibaca saat bercermin",
Kami riwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni, dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (Hadits ini juga diriwayatkan Abu al-Syaikh Al-Ashbahani dalam Akhlak al-Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari hadits Aisyah Radhiyallahu 'Anha dengan isnad yang dha'if jiddan oleh Al-Albani).
Ibnu Taimiyah rahimahullah juga
mencantumkan riwayat tersebut dalam kitab dzikirnya yang terkenal,
"al-Kalim al-Thayyib", tapi didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dan
beberapa ulama lainnya.
Syaikh
Al-Al-Bani mengomentari tentang hadits Ali yang disebutkan Imam Nawawi
di atas yang dikeluarkan Ibnu Sunni dalam amal al-Yaum wa al-Lailah no.
160, "Aku (Syaikh al-Albani): 'Dan hadits ini sanadnya dhaif jiddan'."
Beliau rahimahullah
juga mengomentari pencantuman penyebutan hadits di atas sebagai bacaan
saat bercermin dalam Irwa' al-Ghalil: Semua jalurnya adalah lemah, yang
tidak mungkin sebagian jalur-jalur ini menguatkan sebagiannya yang lain
karena kedhaifannya yang sangat sebagaimana yang aku teliti. Oleh karena
itu, tidak sah berdalil dengan hadits tersebut atas disyariatkannya
membaca doa ini saat bercermin sebagaimana yang dilakukan oleh pengarang
rahimahullah Ta'ala.
Dan
terdapat kalimat doa serupa yang shahih, namun konteksnya datang secara
mutlak (global) tanpa terikat dengan saat bercermin. Yaitu hadits
Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
(HR. Ahmad IV/68, 155 dengan isnad shahih. Al-Haitsami berkata dalam
Al-Majma', bahwa hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad dan
perawi-perawinya adalah perawi-perawi yang shahih. Dinukil dari komentar
Syaikh al-Albani dalam al-Irwa'.)
Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berdoa:
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Irwa')
Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, berbunyi:
اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
(HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 964, Abu Ya'la al-Mushili dalam
Musnadnya no. 4944. Dan Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa' al-Ghalil
no. 74. Terdapat tambahan dalam riwayat Ibnu Mardawaih:
وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ
". . dan Haramkan wajahku tersentuh neraka."
Doa Khusus Bercermin Lainnya
Diriwayatkan al-Thabrani dalam al-Ausath, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, berkata: adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي فَعَدَّلَهُ ، وَصَوَّرَ صُوْرَةَ وَجْهِي فَحَسَّنَهَا ، وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
"Segala
puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindahnya,
memuliakan rupaku lalu membaguskannya dan yang telah menjadikan aku
termasuk orang Islam." (diriwayatkan juga oleh Ibnu Sunni, namun
didhaifkan oleh al-Albani dalam al-Irwa' dan dalam Shahih wa Dhaif
al-Jami' al-Shaghir, no. 9936) Sehingga tidak bisa dijadikan
sebagai sandaran dalam menetapkan doa khusus di atas saat bercermin.
Kesimpulan
Bahwa
doa masyhur di atas yang dibaca saat bercermin, baik ketika menyisir
rambut, merapikan wajah, melihat postur tubuh padanya atau yang lainnya,
adalah tidak memiliki landasan hadits shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Sehingga menghusukan doa tersebut saat bercermin saja adalah tidak
dibenarkan. Terdapat doa yang mirip dengan doa di atas yang bersifat
umum, tanpa diikat dengan sebab bercermin. Maka siapa yang ingin
membacanya karena mengharapkan agar dibimbing oleh Allah untuk berakhlak
yang mulia, itu disyariatkan, baik saat di depan cermin, saat merenung,
saat berjalan, saat berbincang dengan yang lainnya. Wallahu Ta'ala
a'lam.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/06/07/15178/adakah-doa-khusus-saat-bercermin/#sthash.Zlj68A8k.dpuf
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
Imam Nawawi rahimahullah mencantumkannya
dalam Al-Adzkar dengan judul, "Bab: Apa yang dibaca saat bercermin",
Kami riwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni, dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (Hadits ini juga diriwayatkan Abu al-Syaikh Al-Ashbahani dalam Akhlak al-Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari hadits Aisyah Radhiyallahu 'Anha dengan isnad yang dha'if jiddan oleh Al-Albani).
Ibnu Taimiyah rahimahullah juga
mencantumkan riwayat tersebut dalam kitab dzikirnya yang terkenal,
"al-Kalim al-Thayyib", tapi didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dan
beberapa ulama lainnya.
Syaikh
Al-Al-Bani mengomentari tentang hadits Ali yang disebutkan Imam Nawawi
di atas yang dikeluarkan Ibnu Sunni dalam amal al-Yaum wa al-Lailah no.
160, "Aku (Syaikh al-Albani): 'Dan hadits ini sanadnya dhaif jiddan'."
Beliau rahimahullah
juga mengomentari pencantuman penyebutan hadits di atas sebagai bacaan
saat bercermin dalam Irwa' al-Ghalil: Semua jalurnya adalah lemah, yang
tidak mungkin sebagian jalur-jalur ini menguatkan sebagiannya yang lain
karena kedhaifannya yang sangat sebagaimana yang aku teliti. Oleh karena
itu, tidak sah berdalil dengan hadits tersebut atas disyariatkannya
membaca doa ini saat bercermin sebagaimana yang dilakukan oleh pengarang
rahimahullah Ta'ala.
Dan
terdapat kalimat doa serupa yang shahih, namun konteksnya datang secara
mutlak (global) tanpa terikat dengan saat bercermin. Yaitu hadits
Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
(HR. Ahmad IV/68, 155 dengan isnad shahih. Al-Haitsami berkata dalam
Al-Majma', bahwa hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad dan
perawi-perawinya adalah perawi-perawi yang shahih. Dinukil dari komentar
Syaikh al-Albani dalam al-Irwa'.)
Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berdoa:
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Irwa')
Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, berbunyi:
اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
(HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 964, Abu Ya'la al-Mushili dalam
Musnadnya no. 4944. Dan Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa' al-Ghalil
no. 74. Terdapat tambahan dalam riwayat Ibnu Mardawaih:
وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ
". . dan Haramkan wajahku tersentuh neraka."
Doa Khusus Bercermin Lainnya
Diriwayatkan al-Thabrani dalam al-Ausath, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, berkata: adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي فَعَدَّلَهُ ، وَصَوَّرَ صُوْرَةَ وَجْهِي فَحَسَّنَهَا ، وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
"Segala
puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindahnya,
memuliakan rupaku lalu membaguskannya dan yang telah menjadikan aku
termasuk orang Islam." (diriwayatkan juga oleh Ibnu Sunni, namun
didhaifkan oleh al-Albani dalam al-Irwa' dan dalam Shahih wa Dhaif
al-Jami' al-Shaghir, no. 9936) Sehingga tidak bisa dijadikan
sebagai sandaran dalam menetapkan doa khusus di atas saat bercermin.
Kesimpulan
Bahwa
doa masyhur di atas yang dibaca saat bercermin, baik ketika menyisir
rambut, merapikan wajah, melihat postur tubuh padanya atau yang lainnya,
adalah tidak memiliki landasan hadits shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Sehingga menghusukan doa tersebut saat bercermin saja adalah tidak
dibenarkan. Terdapat doa yang mirip dengan doa di atas yang bersifat
umum, tanpa diikat dengan sebab bercermin. Maka siapa yang ingin
membacanya karena mengharapkan agar dibimbing oleh Allah untuk berakhlak
yang mulia, itu disyariatkan, baik saat di depan cermin, saat merenung,
saat berjalan, saat berbincang dengan yang lainnya. Wallahu Ta'ala
a'lam.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/06/07/15178/adakah-doa-khusus-saat-bercermin/#sthash.Zlj68A8k.dpuf
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
Imam Nawawi rahimahullah mencantumkannya
dalam Al-Adzkar dengan judul, "Bab: Apa yang dibaca saat bercermin",
Kami riwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni, dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (Hadits ini juga diriwayatkan Abu al-Syaikh Al-Ashbahani dalam Akhlak al-Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari hadits Aisyah Radhiyallahu 'Anha dengan isnad yang dha'if jiddan oleh Al-Albani).
Ibnu Taimiyah rahimahullah juga
mencantumkan riwayat tersebut dalam kitab dzikirnya yang terkenal,
"al-Kalim al-Thayyib", tapi didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dan
beberapa ulama lainnya.
Syaikh
Al-Al-Bani mengomentari tentang hadits Ali yang disebutkan Imam Nawawi
di atas yang dikeluarkan Ibnu Sunni dalam amal al-Yaum wa al-Lailah no.
160, "Aku (Syaikh al-Albani): 'Dan hadits ini sanadnya dhaif jiddan'."
Beliau rahimahullah
juga mengomentari pencantuman penyebutan hadits di atas sebagai bacaan
saat bercermin dalam Irwa' al-Ghalil: Semua jalurnya adalah lemah, yang
tidak mungkin sebagian jalur-jalur ini menguatkan sebagiannya yang lain
karena kedhaifannya yang sangat sebagaimana yang aku teliti. Oleh karena
itu, tidak sah berdalil dengan hadits tersebut atas disyariatkannya
membaca doa ini saat bercermin sebagaimana yang dilakukan oleh pengarang
rahimahullah Ta'ala.
Dan
terdapat kalimat doa serupa yang shahih, namun konteksnya datang secara
mutlak (global) tanpa terikat dengan saat bercermin. Yaitu hadits
Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
(HR. Ahmad IV/68, 155 dengan isnad shahih. Al-Haitsami berkata dalam
Al-Majma', bahwa hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad dan
perawi-perawinya adalah perawi-perawi yang shahih. Dinukil dari komentar
Syaikh al-Albani dalam al-Irwa'.)
Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berdoa:
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Irwa')
Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, berbunyi:
اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
(HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 964, Abu Ya'la al-Mushili dalam
Musnadnya no. 4944. Dan Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa' al-Ghalil
no. 74. Terdapat tambahan dalam riwayat Ibnu Mardawaih:
وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ
". . dan Haramkan wajahku tersentuh neraka."
Doa Khusus Bercermin Lainnya
Diriwayatkan al-Thabrani dalam al-Ausath, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, berkata: adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي فَعَدَّلَهُ ، وَصَوَّرَ صُوْرَةَ وَجْهِي فَحَسَّنَهَا ، وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
"Segala
puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindahnya,
memuliakan rupaku lalu membaguskannya dan yang telah menjadikan aku
termasuk orang Islam." (diriwayatkan juga oleh Ibnu Sunni, namun
didhaifkan oleh al-Albani dalam al-Irwa' dan dalam Shahih wa Dhaif
al-Jami' al-Shaghir, no. 9936) Sehingga tidak bisa dijadikan
sebagai sandaran dalam menetapkan doa khusus di atas saat bercermin.
Kesimpulan
Bahwa
doa masyhur di atas yang dibaca saat bercermin, baik ketika menyisir
rambut, merapikan wajah, melihat postur tubuh padanya atau yang lainnya,
adalah tidak memiliki landasan hadits shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Sehingga menghusukan doa tersebut saat bercermin saja adalah tidak
dibenarkan. Terdapat doa yang mirip dengan doa di atas yang bersifat
umum, tanpa diikat dengan sebab bercermin. Maka siapa yang ingin
membacanya karena mengharapkan agar dibimbing oleh Allah untuk berakhlak
yang mulia, itu disyariatkan, baik saat di depan cermin, saat merenung,
saat berjalan, saat berbincang dengan yang lainnya. Wallahu Ta'ala
a'lam.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/06/07/15178/adakah-doa-khusus-saat-bercermin/#sthash.Zlj68A8k.dpuf
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
Imam Nawawi rahimahullah mencantumkannya
dalam Al-Adzkar dengan judul, "Bab: Apa yang dibaca saat bercermin",
Kami riwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni, dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (Hadits ini juga diriwayatkan Abu al-Syaikh Al-Ashbahani dalam Akhlak al-Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari hadits Aisyah Radhiyallahu 'Anha dengan isnad yang dha'if jiddan oleh Al-Albani).
Ibnu Taimiyah rahimahullah juga
mencantumkan riwayat tersebut dalam kitab dzikirnya yang terkenal,
"al-Kalim al-Thayyib", tapi didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dan
beberapa ulama lainnya.
Syaikh
Al-Al-Bani mengomentari tentang hadits Ali yang disebutkan Imam Nawawi
di atas yang dikeluarkan Ibnu Sunni dalam amal al-Yaum wa al-Lailah no.
160, "Aku (Syaikh al-Albani): 'Dan hadits ini sanadnya dhaif jiddan'."
Beliau rahimahullah
juga mengomentari pencantuman penyebutan hadits di atas sebagai bacaan
saat bercermin dalam Irwa' al-Ghalil: Semua jalurnya adalah lemah, yang
tidak mungkin sebagian jalur-jalur ini menguatkan sebagiannya yang lain
karena kedhaifannya yang sangat sebagaimana yang aku teliti. Oleh karena
itu, tidak sah berdalil dengan hadits tersebut atas disyariatkannya
membaca doa ini saat bercermin sebagaimana yang dilakukan oleh pengarang
rahimahullah Ta'ala.
Dan
terdapat kalimat doa serupa yang shahih, namun konteksnya datang secara
mutlak (global) tanpa terikat dengan saat bercermin. Yaitu hadits
Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
(HR. Ahmad IV/68, 155 dengan isnad shahih. Al-Haitsami berkata dalam
Al-Majma', bahwa hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad dan
perawi-perawinya adalah perawi-perawi yang shahih. Dinukil dari komentar
Syaikh al-Albani dalam al-Irwa'.)
Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berdoa:
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Irwa')
Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, berbunyi:
اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."
(HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 964, Abu Ya'la al-Mushili dalam
Musnadnya no. 4944. Dan Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa' al-Ghalil
no. 74. Terdapat tambahan dalam riwayat Ibnu Mardawaih:
وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ
". . dan Haramkan wajahku tersentuh neraka."
Doa Khusus Bercermin Lainnya
Diriwayatkan al-Thabrani dalam al-Ausath, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, berkata: adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي فَعَدَّلَهُ ، وَصَوَّرَ صُوْرَةَ وَجْهِي فَحَسَّنَهَا ، وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
"Segala
puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindahnya,
memuliakan rupaku lalu membaguskannya dan yang telah menjadikan aku
termasuk orang Islam." (diriwayatkan juga oleh Ibnu Sunni, namun
didhaifkan oleh al-Albani dalam al-Irwa' dan dalam Shahih wa Dhaif
al-Jami' al-Shaghir, no. 9936) Sehingga tidak bisa dijadikan
sebagai sandaran dalam menetapkan doa khusus di atas saat bercermin.
Kesimpulan
Bahwa
doa masyhur di atas yang dibaca saat bercermin, baik ketika menyisir
rambut, merapikan wajah, melihat postur tubuh padanya atau yang lainnya,
adalah tidak memiliki landasan hadits shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Sehingga menghusukan doa tersebut saat bercermin saja adalah tidak
dibenarkan. Terdapat doa yang mirip dengan doa di atas yang bersifat
umum, tanpa diikat dengan sebab bercermin. Maka siapa yang ingin
membacanya karena mengharapkan agar dibimbing oleh Allah untuk berakhlak
yang mulia, itu disyariatkan, baik saat di depan cermin, saat merenung,
saat berjalan, saat berbincang dengan yang lainnya. Wallahu Ta'ala
a'lam.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/06/07/15178/adakah-doa-khusus-saat-bercermin/#sthash.Zlj68A8k.dpuf
