Minggu, 07 Agustus 2016

Hati-Hati Kalau Kelamaan Berrcermin | Inilah Do'a Dan Adab-Adab Merias Diri


Siapa sih yang ngak ingin berpenampilan menarik? Dalam kehidupan bersosial, malu rasanya jika dalam berpenampilan saja tidak rapi dan kumuh sedangkan orang lain tampak begitu baik dan rapi. Nah, Islam pun mengajarkan loh cara berpenampilan yang menarik.

Hal ini bertujuan agar kamu dapat menjaga penampilan sebaik mungkin. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah pun pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu indah dan sangat menyukai keindahan”. Untuk itu, jika kamu akan pergi ke masjid atau menghadiri acara.

Disunnahkan untuk bercermin dan berias diri sesuai dengan adab dan batasan-batasan tertentu. Seperti apakah adab berias dan doa bercermin yang diajarkan dalam Islam itu? Mari disimak ya.

Berdoa sebelum Bercermin

kumpulanartikelbaru.blogspot.com
Sebelum kamu berias dan bercermin, kamu disunnahkan terlebih dahulu untuk membaca doa bercermin seraya berniat dengan penuh keikhlasan agar menjadi pribadi yang sederhana dan rapi. Salah satu doa bercermin yang dapat kamu baca adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ahmar dari Aisyah dan Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam biasa berdoa:

اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

“Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku.” (HR. Ahmad IV/68, 155 dengan isnad shahih. Al-Haitsami berkata dalam Al-Majma’, bahwa hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad dan perawi-perawinya adalah perawi-perawi yang shahih. Dinukil dari komentar Syaikh al-Albani dalam al-Irwa’.)

اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ

“Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku, dan haramkan wajahku tersentuh neraka.”
Baca juga: Doa untuk Kedua Orang Tua dan Keutamaan Berbakti Kepada Keduanya
2

Bersyukur pada saat Bercermin

adhyatmavidya.com
Setelah kamu membaca doa bercermin. Kamu sangat dianjurkan untuk bersyukur atas segala sesuatu yang telah Allah berikan kepada kamu. Baik itu hidung yang mancung maupun pesek, mata yang dapat melihat dengan jelas, kuping yang dapat mendengar dengan baik, mulut yang dapat berbicara hal-hal yang baik dan lain sebagainya. Hal ini patut kamu syukuri.
Baca juga: 10 Manfaat Bersyukur

Jangan Udub atau Sombong

shatilin.com
Janganlah Udub atau rendah diri, jangan pula kamu tinggi hati dan menjadi sombong atas apa yang Allah berikan kepada kamu. Jika menurut kamu, memiliki wajah atau rupa yang kurang menarik, maka sadarilah bahwa hidup itu adalah anugerah.

Kamu juga tidak perlu cemas untuk memikirkannya, karena Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hambanya.


Apabila kamu merasa diri kamu cantik atau tampan, maka tetaplah menyadari bahwa semua itu hanyalah titipan sementara. Kecantikan atau ketampanan yang kamu miliki akan hilang oleh waktu jika tidak disyukuri dengan perbuatan yang baik.

Adab-adab dalam Merias Diri

mlive.com
Setelah membaca doa dan bersyukur, mulailah merias diri kamu. Riaslah secara sederhana, jangan berlebihan dan ikutii sunnah yang sudah digariskan di dalam Islam berikut ini:
  • Jangan berlama-lama di depan cermin
  • Jangan menggunakan perhiasan secara berlebihan
  • Perempuan yang sedang berkabung tidak diperbolehkan untuk menggunakan perhiasan
  • Jangan menggunakan wangi-wangian yang mengandung alkohol
  • Khusus untuk laki-laki, jangan menggunakan emas dan kain sutra
  • Potong kuku, potong kumis, sisir rambut dan rapikan jenggot
  • Jangan membuat tatto, mencukur kumis sampai habis dan merenggangkan gigi
  • Jangan mengulurkan pakaian
  • Jangan berhias diri dengan mengubah wujud asli, contohnya mengeriting rambut, mencukur alis mata secara permanen
Nah, itulah beberapa ada-adab berias dan doa yang dapat kamu lakukan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, semoga kamu dapat berpenampilan yang baik serta akhlak yang mulia. Semoga bermanfaat bagi kamu yang ingin berpenampilan menarik dan tampak lebih indah.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."

Imam Nawawi rahimahullah mencantumkannya dalam Al-Adzkar dengan judul, "Bab: Apa yang dibaca saat bercermin", Kami riwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni, dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (Hadits ini juga diriwayatkan Abu al-Syaikh Al-Ashbahani dalam Akhlak al-Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari hadits Aisyah Radhiyallahu 'Anha dengan isnad yang dha'if jiddan oleh Al-Albani).

Ibnu Taimiyah rahimahullah juga mencantumkan riwayat tersebut dalam kitab dzikirnya yang terkenal, "al-Kalim al-Thayyib", tapi didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dan beberapa ulama lainnya.

Syaikh Al-Al-Bani mengomentari tentang hadits Ali yang disebutkan Imam Nawawi di atas yang dikeluarkan Ibnu Sunni dalam amal al-Yaum wa al-Lailah no. 160, "Aku (Syaikh al-Albani): 'Dan hadits ini sanadnya dhaif jiddan'."

Beliau rahimahullah juga mengomentari pencantuman penyebutan hadits di atas sebagai bacaan saat bercermin dalam Irwa' al-Ghalil: Semua jalurnya adalah lemah, yang tidak mungkin sebagian jalur-jalur ini menguatkan sebagiannya yang lain karena kedhaifannya yang sangat sebagaimana yang aku teliti. Oleh karena itu, tidak sah berdalil dengan hadits tersebut atas disyariatkannya membaca doa ini saat bercermin sebagaimana yang dilakukan oleh pengarang rahimahullah Ta'ala.

Dan terdapat kalimat doa serupa yang shahih, namun konteksnya datang secara mutlak (global) tanpa terikat dengan saat bercermin. Yaitu hadits Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad IV/68, 155 dengan isnad shahih. Al-Haitsami berkata dalam Al-Majma', bahwa hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad dan perawi-perawinya adalah perawi-perawi yang shahih. Dinukil dari komentar Syaikh al-Albani dalam al-Irwa'.)

Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berdoa:

اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Irwa')

Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, berbunyi:

اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 964, Abu Ya'la al-Mushili dalam Musnadnya no. 4944. Dan Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa' al-Ghalil no. 74. Terdapat tambahan dalam riwayat Ibnu Mardawaih:

وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ
". .  dan Haramkan wajahku tersentuh neraka."

Doa Khusus Bercermin Lainnya

Diriwayatkan al-Thabrani dalam al-Ausath, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, berkata: adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي فَعَدَّلَهُ ، وَصَوَّرَ صُوْرَةَ وَجْهِي فَحَسَّنَهَا ، وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindahnya, memuliakan rupaku lalu membaguskannya dan yang telah menjadikan aku termasuk orang Islam." (diriwayatkan juga oleh Ibnu Sunni, namun didhaifkan oleh al-Albani dalam al-Irwa' dan dalam Shahih wa Dhaif al-Jami' al-Shaghir, no. 9936)             Sehingga tidak bisa dijadikan sebagai sandaran dalam menetapkan doa khusus di atas saat bercermin.

Kesimpulan

Bahwa doa masyhur di atas yang dibaca saat bercermin, baik ketika menyisir rambut, merapikan wajah, melihat postur tubuh padanya atau yang lainnya, adalah tidak memiliki landasan hadits shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Sehingga menghusukan doa tersebut saat bercermin saja adalah tidak dibenarkan. Terdapat doa yang mirip dengan doa di atas yang bersifat umum, tanpa diikat dengan sebab bercermin. Maka siapa yang ingin membacanya karena mengharapkan agar dibimbing oleh Allah untuk berakhlak yang mulia, itu disyariatkan, baik saat di depan cermin, saat merenung, saat berjalan, saat berbincang dengan yang lainnya. Wallahu Ta'ala a'lam.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/06/07/15178/adakah-doa-khusus-saat-bercermin/#sthash.Zlj68A8k.dpuf

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."

Imam Nawawi rahimahullah mencantumkannya dalam Al-Adzkar dengan judul, "Bab: Apa yang dibaca saat bercermin", Kami riwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni, dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (Hadits ini juga diriwayatkan Abu al-Syaikh Al-Ashbahani dalam Akhlak al-Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari hadits Aisyah Radhiyallahu 'Anha dengan isnad yang dha'if jiddan oleh Al-Albani).

Ibnu Taimiyah rahimahullah juga mencantumkan riwayat tersebut dalam kitab dzikirnya yang terkenal, "al-Kalim al-Thayyib", tapi didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dan beberapa ulama lainnya.

Syaikh Al-Al-Bani mengomentari tentang hadits Ali yang disebutkan Imam Nawawi di atas yang dikeluarkan Ibnu Sunni dalam amal al-Yaum wa al-Lailah no. 160, "Aku (Syaikh al-Albani): 'Dan hadits ini sanadnya dhaif jiddan'."

Beliau rahimahullah juga mengomentari pencantuman penyebutan hadits di atas sebagai bacaan saat bercermin dalam Irwa' al-Ghalil: Semua jalurnya adalah lemah, yang tidak mungkin sebagian jalur-jalur ini menguatkan sebagiannya yang lain karena kedhaifannya yang sangat sebagaimana yang aku teliti. Oleh karena itu, tidak sah berdalil dengan hadits tersebut atas disyariatkannya membaca doa ini saat bercermin sebagaimana yang dilakukan oleh pengarang rahimahullah Ta'ala.

Dan terdapat kalimat doa serupa yang shahih, namun konteksnya datang secara mutlak (global) tanpa terikat dengan saat bercermin. Yaitu hadits Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad IV/68, 155 dengan isnad shahih. Al-Haitsami berkata dalam Al-Majma', bahwa hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad dan perawi-perawinya adalah perawi-perawi yang shahih. Dinukil dari komentar Syaikh al-Albani dalam al-Irwa'.)

Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berdoa:

اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Irwa')

Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, berbunyi:

اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 964, Abu Ya'la al-Mushili dalam Musnadnya no. 4944. Dan Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa' al-Ghalil no. 74. Terdapat tambahan dalam riwayat Ibnu Mardawaih:

وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ
". .  dan Haramkan wajahku tersentuh neraka."

Doa Khusus Bercermin Lainnya

Diriwayatkan al-Thabrani dalam al-Ausath, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, berkata: adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي فَعَدَّلَهُ ، وَصَوَّرَ صُوْرَةَ وَجْهِي فَحَسَّنَهَا ، وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindahnya, memuliakan rupaku lalu membaguskannya dan yang telah menjadikan aku termasuk orang Islam." (diriwayatkan juga oleh Ibnu Sunni, namun didhaifkan oleh al-Albani dalam al-Irwa' dan dalam Shahih wa Dhaif al-Jami' al-Shaghir, no. 9936)             Sehingga tidak bisa dijadikan sebagai sandaran dalam menetapkan doa khusus di atas saat bercermin.

Kesimpulan

Bahwa doa masyhur di atas yang dibaca saat bercermin, baik ketika menyisir rambut, merapikan wajah, melihat postur tubuh padanya atau yang lainnya, adalah tidak memiliki landasan hadits shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Sehingga menghusukan doa tersebut saat bercermin saja adalah tidak dibenarkan. Terdapat doa yang mirip dengan doa di atas yang bersifat umum, tanpa diikat dengan sebab bercermin. Maka siapa yang ingin membacanya karena mengharapkan agar dibimbing oleh Allah untuk berakhlak yang mulia, itu disyariatkan, baik saat di depan cermin, saat merenung, saat berjalan, saat berbincang dengan yang lainnya. Wallahu Ta'ala a'lam.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/06/07/15178/adakah-doa-khusus-saat-bercermin/#sthash.Zlj68A8k.dpuf

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."

Imam Nawawi rahimahullah mencantumkannya dalam Al-Adzkar dengan judul, "Bab: Apa yang dibaca saat bercermin", Kami riwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni, dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (Hadits ini juga diriwayatkan Abu al-Syaikh Al-Ashbahani dalam Akhlak al-Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari hadits Aisyah Radhiyallahu 'Anha dengan isnad yang dha'if jiddan oleh Al-Albani).

Ibnu Taimiyah rahimahullah juga mencantumkan riwayat tersebut dalam kitab dzikirnya yang terkenal, "al-Kalim al-Thayyib", tapi didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dan beberapa ulama lainnya.

Syaikh Al-Al-Bani mengomentari tentang hadits Ali yang disebutkan Imam Nawawi di atas yang dikeluarkan Ibnu Sunni dalam amal al-Yaum wa al-Lailah no. 160, "Aku (Syaikh al-Albani): 'Dan hadits ini sanadnya dhaif jiddan'."

Beliau rahimahullah juga mengomentari pencantuman penyebutan hadits di atas sebagai bacaan saat bercermin dalam Irwa' al-Ghalil: Semua jalurnya adalah lemah, yang tidak mungkin sebagian jalur-jalur ini menguatkan sebagiannya yang lain karena kedhaifannya yang sangat sebagaimana yang aku teliti. Oleh karena itu, tidak sah berdalil dengan hadits tersebut atas disyariatkannya membaca doa ini saat bercermin sebagaimana yang dilakukan oleh pengarang rahimahullah Ta'ala.

Dan terdapat kalimat doa serupa yang shahih, namun konteksnya datang secara mutlak (global) tanpa terikat dengan saat bercermin. Yaitu hadits Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad IV/68, 155 dengan isnad shahih. Al-Haitsami berkata dalam Al-Majma', bahwa hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad dan perawi-perawinya adalah perawi-perawi yang shahih. Dinukil dari komentar Syaikh al-Albani dalam al-Irwa'.)

Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berdoa:

اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Irwa')

Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, berbunyi:

اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 964, Abu Ya'la al-Mushili dalam Musnadnya no. 4944. Dan Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa' al-Ghalil no. 74. Terdapat tambahan dalam riwayat Ibnu Mardawaih:

وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ
". .  dan Haramkan wajahku tersentuh neraka."

Doa Khusus Bercermin Lainnya

Diriwayatkan al-Thabrani dalam al-Ausath, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, berkata: adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي فَعَدَّلَهُ ، وَصَوَّرَ صُوْرَةَ وَجْهِي فَحَسَّنَهَا ، وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindahnya, memuliakan rupaku lalu membaguskannya dan yang telah menjadikan aku termasuk orang Islam." (diriwayatkan juga oleh Ibnu Sunni, namun didhaifkan oleh al-Albani dalam al-Irwa' dan dalam Shahih wa Dhaif al-Jami' al-Shaghir, no. 9936)             Sehingga tidak bisa dijadikan sebagai sandaran dalam menetapkan doa khusus di atas saat bercermin.

Kesimpulan

Bahwa doa masyhur di atas yang dibaca saat bercermin, baik ketika menyisir rambut, merapikan wajah, melihat postur tubuh padanya atau yang lainnya, adalah tidak memiliki landasan hadits shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Sehingga menghusukan doa tersebut saat bercermin saja adalah tidak dibenarkan. Terdapat doa yang mirip dengan doa di atas yang bersifat umum, tanpa diikat dengan sebab bercermin. Maka siapa yang ingin membacanya karena mengharapkan agar dibimbing oleh Allah untuk berakhlak yang mulia, itu disyariatkan, baik saat di depan cermin, saat merenung, saat berjalan, saat berbincang dengan yang lainnya. Wallahu Ta'ala a'lam.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/06/07/15178/adakah-doa-khusus-saat-bercermin/#sthash.Zlj68A8k.dpuf

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."

Imam Nawawi rahimahullah mencantumkannya dalam Al-Adzkar dengan judul, "Bab: Apa yang dibaca saat bercermin", Kami riwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni, dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (Hadits ini juga diriwayatkan Abu al-Syaikh Al-Ashbahani dalam Akhlak al-Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari hadits Aisyah Radhiyallahu 'Anha dengan isnad yang dha'if jiddan oleh Al-Albani).

Ibnu Taimiyah rahimahullah juga mencantumkan riwayat tersebut dalam kitab dzikirnya yang terkenal, "al-Kalim al-Thayyib", tapi didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dan beberapa ulama lainnya.

Syaikh Al-Al-Bani mengomentari tentang hadits Ali yang disebutkan Imam Nawawi di atas yang dikeluarkan Ibnu Sunni dalam amal al-Yaum wa al-Lailah no. 160, "Aku (Syaikh al-Albani): 'Dan hadits ini sanadnya dhaif jiddan'."

Beliau rahimahullah juga mengomentari pencantuman penyebutan hadits di atas sebagai bacaan saat bercermin dalam Irwa' al-Ghalil: Semua jalurnya adalah lemah, yang tidak mungkin sebagian jalur-jalur ini menguatkan sebagiannya yang lain karena kedhaifannya yang sangat sebagaimana yang aku teliti. Oleh karena itu, tidak sah berdalil dengan hadits tersebut atas disyariatkannya membaca doa ini saat bercermin sebagaimana yang dilakukan oleh pengarang rahimahullah Ta'ala.

Dan terdapat kalimat doa serupa yang shahih, namun konteksnya datang secara mutlak (global) tanpa terikat dengan saat bercermin. Yaitu hadits Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad IV/68, 155 dengan isnad shahih. Al-Haitsami berkata dalam Al-Majma', bahwa hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad dan perawi-perawinya adalah perawi-perawi yang shahih. Dinukil dari komentar Syaikh al-Albani dalam al-Irwa'.)

Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berdoa:

اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Irwa')

Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, berbunyi:

اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 964, Abu Ya'la al-Mushili dalam Musnadnya no. 4944. Dan Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa' al-Ghalil no. 74. Terdapat tambahan dalam riwayat Ibnu Mardawaih:

وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ
". .  dan Haramkan wajahku tersentuh neraka."

Doa Khusus Bercermin Lainnya

Diriwayatkan al-Thabrani dalam al-Ausath, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, berkata: adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي فَعَدَّلَهُ ، وَصَوَّرَ صُوْرَةَ وَجْهِي فَحَسَّنَهَا ، وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindahnya, memuliakan rupaku lalu membaguskannya dan yang telah menjadikan aku termasuk orang Islam." (diriwayatkan juga oleh Ibnu Sunni, namun didhaifkan oleh al-Albani dalam al-Irwa' dan dalam Shahih wa Dhaif al-Jami' al-Shaghir, no. 9936)             Sehingga tidak bisa dijadikan sebagai sandaran dalam menetapkan doa khusus di atas saat bercermin.

Kesimpulan

Bahwa doa masyhur di atas yang dibaca saat bercermin, baik ketika menyisir rambut, merapikan wajah, melihat postur tubuh padanya atau yang lainnya, adalah tidak memiliki landasan hadits shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Sehingga menghusukan doa tersebut saat bercermin saja adalah tidak dibenarkan. Terdapat doa yang mirip dengan doa di atas yang bersifat umum, tanpa diikat dengan sebab bercermin. Maka siapa yang ingin membacanya karena mengharapkan agar dibimbing oleh Allah untuk berakhlak yang mulia, itu disyariatkan, baik saat di depan cermin, saat merenung, saat berjalan, saat berbincang dengan yang lainnya. Wallahu Ta'ala a'lam.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/06/07/15178/adakah-doa-khusus-saat-bercermin/#sthash.Zlj68A8k.dpuf

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."

Imam Nawawi rahimahullah mencantumkannya dalam Al-Adzkar dengan judul, "Bab: Apa yang dibaca saat bercermin", Kami riwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni, dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

"Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (Hadits ini juga diriwayatkan Abu al-Syaikh Al-Ashbahani dalam Akhlak al-Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari hadits Aisyah Radhiyallahu 'Anha dengan isnad yang dha'if jiddan oleh Al-Albani).

Ibnu Taimiyah rahimahullah juga mencantumkan riwayat tersebut dalam kitab dzikirnya yang terkenal, "al-Kalim al-Thayyib", tapi didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dan beberapa ulama lainnya.

Syaikh Al-Al-Bani mengomentari tentang hadits Ali yang disebutkan Imam Nawawi di atas yang dikeluarkan Ibnu Sunni dalam amal al-Yaum wa al-Lailah no. 160, "Aku (Syaikh al-Albani): 'Dan hadits ini sanadnya dhaif jiddan'."

Beliau rahimahullah juga mengomentari pencantuman penyebutan hadits di atas sebagai bacaan saat bercermin dalam Irwa' al-Ghalil: Semua jalurnya adalah lemah, yang tidak mungkin sebagian jalur-jalur ini menguatkan sebagiannya yang lain karena kedhaifannya yang sangat sebagaimana yang aku teliti. Oleh karena itu, tidak sah berdalil dengan hadits tersebut atas disyariatkannya membaca doa ini saat bercermin sebagaimana yang dilakukan oleh pengarang rahimahullah Ta'ala.

Dan terdapat kalimat doa serupa yang shahih, namun konteksnya datang secara mutlak (global) tanpa terikat dengan saat bercermin. Yaitu hadits Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad IV/68, 155 dengan isnad shahih. Al-Haitsami berkata dalam Al-Majma', bahwa hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad dan perawi-perawinya adalah perawi-perawi yang shahih. Dinukil dari komentar Syaikh al-Albani dalam al-Irwa'.)

Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berdoa:

اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Irwa')

Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, berbunyi:

اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 964, Abu Ya'la al-Mushili dalam Musnadnya no. 4944. Dan Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa' al-Ghalil no. 74. Terdapat tambahan dalam riwayat Ibnu Mardawaih:

وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ
". .  dan Haramkan wajahku tersentuh neraka."

Doa Khusus Bercermin Lainnya

Diriwayatkan al-Thabrani dalam al-Ausath, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, berkata: adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila bercermin beliau berdoa:

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي فَعَدَّلَهُ ، وَصَوَّرَ صُوْرَةَ وَجْهِي فَحَسَّنَهَا ، وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindahnya, memuliakan rupaku lalu membaguskannya dan yang telah menjadikan aku termasuk orang Islam." (diriwayatkan juga oleh Ibnu Sunni, namun didhaifkan oleh al-Albani dalam al-Irwa' dan dalam Shahih wa Dhaif al-Jami' al-Shaghir, no. 9936)             Sehingga tidak bisa dijadikan sebagai sandaran dalam menetapkan doa khusus di atas saat bercermin.

Kesimpulan

Bahwa doa masyhur di atas yang dibaca saat bercermin, baik ketika menyisir rambut, merapikan wajah, melihat postur tubuh padanya atau yang lainnya, adalah tidak memiliki landasan hadits shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Sehingga menghusukan doa tersebut saat bercermin saja adalah tidak dibenarkan. Terdapat doa yang mirip dengan doa di atas yang bersifat umum, tanpa diikat dengan sebab bercermin. Maka siapa yang ingin membacanya karena mengharapkan agar dibimbing oleh Allah untuk berakhlak yang mulia, itu disyariatkan, baik saat di depan cermin, saat merenung, saat berjalan, saat berbincang dengan yang lainnya. Wallahu Ta'ala a'lam.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/06/07/15178/adakah-doa-khusus-saat-bercermin/#sthash.Zlj68A8k.dpuf

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Hati-Hati Kalau Kelamaan Berrcermin | Inilah Do'a Dan Adab-Adab Merias Diri

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar